 |
| Wangi Parfum Menganggu Sistem Kesehatan Tubuh Manusia |
Salah satu pakar terkemukan menyatakan bahwa hampir sepertiga masyarakat dunia mengalami gangguan kesehatan karena terpapar wewangian. Masalah utama yang muncul disebut dengan 'kontak' alergi, dimana parfum dan produk wewangian memicu eczema dan dermatitis saat berinteraksi dengan kulit.
Molekul yang terkandung dalam produk tersebut memicu respon imun yang menyebabkan rasa gatal, kulit bersisik bahkan tampak retak. Satu dari dua puluh orang mengalami alergi terhadap wewangian, dan angka ini mungkin masih akan terus meningkat.
"Jumlah penderita alergi kini kian meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah produksi wewangian," ujar konsultan dermatologi dari rumah sakit Kent & Canterbury, juga BMI Chaucer Hospital, Susannah Baron.
Pada Juli silam, EU Scientific Committee untuk Keamanan Konsumen, meminta pabrik pembuat produk wewangian untuk membuat daftar kandungan dalam produk mereka yang berpotensi pemicu alergi dan reaksi terhadap kulit.
Pada awal tahun ini, negara bagian Amerika Serikat, New Hampshire melarang para pekerja untuk menggunakan produk wewangian, demi melindungi pekerja lainnya.
"Tubuh mungkin tidak akan memberikan reaksi secara langsung, namun tubuh akan merekam bahan kimia yang molekulnya tidak dapat diterima, sehingga menciptakan 'sel memori'," ujar Baron. Tubuh yang terus menerus terpapar, secara perlahan akan menimbulkan reaksi yang akan lebih mudah untuk dikenali.
"Secara tiba-tiba Anda bisa mengalami alergi terhadap parfum, meskipun Anda sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Hal yang sama juga dapat terjadi pada tissue toilet yang menggunakan pewangi, serta produk pembersih lain yang dapat menyebabkan iritasi," kata Baron.
Menurut seorang spesialis sakit kepala di University of Cincinnati College of Medicine, Dr Vincent Martin, wewangian dapat mengaktifkan sel-sel saraf pada hidung. Rangsangan pada sistem saraf berhubungan dengan rasa nyeri pada kepala.
UK charity Migraine Action memperingatkan bahwa intensitas wewangian bau atau penetrasi wewangian ke dalam tubuh dapat memicu migrain untuk alasan yang sama.
Untuk meminimalkan risiko, penderita migrain disarankan untuk membuat buku harian mengenai semua wewangian yang dapat memicu migrain, termasuk aroma. Sehingga mereka dapat meminimalisir kontak.
Sementara itu, menurut para ahli, produk-produk seperti deodoran dan bahkan penyegar udara ringan mengandung bahan kimia yang dapat memicu serangan asma.
Seorang ginekolog Surrey Park Clinic, Dr Sovra Whitcroft, menyatakan bahwa produk pembersih vagina dengan wewangian dapat mengubah tingkat keasaman pada vagina (PH).
"PH yang normal itu berkisar empat hingga lima. Bila PH menurun, ini dapat mengakibatkan vagina kehilangan pelindung alaminya, sehingga bakteri dengan mudah akan masuk dan berkembang biak," kata Whitcroft sebagaimana dikutip dari Dailymail.
Wangi Parfum Mempengaruhi Kesehatan & Sistem Reproduksi Perempuan
Dalam kurun waktu yang panjang, penggunaan zat yang mengandung wewangian ini dapat mempengaruhi sistem reproduksi perempuan.Profesor ilmu teknologi lingkungan hidup dari University of Washington, Anne Steineman, bahwa racun yang terkandung dalam bahan kimia pada wewangian, secara langsung dapat mengganggu kesehatan seseorang.
"Banyak orang kehilangan kesadaran, alami kesulitan untuk berkonsentrasi, ruam-ruam merah pada kulit, sakit kepala, bahkan serangan asma," ujar Steineman.
Catatan penting: Setelah baca artikel Wangi Parfum Menganggu Sistem Kesehatan Tubuh Manusia jangan lupa bergabung Facebook Indoblogger ya.. makasih...
